Depok prabu news com, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok mengimbau sekolah-sekolah mulai dari tingkat PAUD hingga SMP untuk tidak melaksanakan kegiatan luar ruangan. Hal itu untuk menjaga keselamatan murid di tengah cuaca ekstrem, melalui surat edaran Kadisdik Kota Depok.
“Mengingat cuaca ekstrem hujan deras terus melanda Kota Depok dan sekitarnya seperti yang sedang terjadi saat ini, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, mengimbau kepada seluruh satuan pendidikan mulai dari jenjang PAUD, SD, dan SMP, untuk tidak melakukan kegiatan luar ruang (study tour, karya wisata, dan studi banding). Mengingat keselamatan peserta didik ketika di luar,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Wijayanto, kepada britajabar.com, Selasa (16/10/2022) di kantornya.
Pria yang akrab disapa Bang Wijay ini mengatakan, Imbauan itu disampaikan melalui Surat Nomor: 824/12740/X-Disdik/2022 perihal kewaspadaan potensi dampak cuaca ekstrem, yang diterbitkan pada 17 Oktober 2022.Surat itu kata Wijay, berdasarkan imbauan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait kesiapan dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem. Serta dalam rangka menindak lanjuti Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 33 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).
“Untuk itu, kami menghimbau kepada seluruh kepala satuan pendidikan di Kota Depok untuk dapat melakukan antisipasi dan kewaspadaan terkait dampak cuaca ekstrem,” ujar
Wijay mengimbau, kepada pihak sekolah untuk memberikan informasi kepada siswa mengenai bahaya cuaca ekstrem. Serta menjaga kesehatan melalui pola hidup sehat.
“Sekolah juga diimbau untuk menginfokan kepada peserta didik tentang bahaya cuaca ekstrem, serta menjaga kesehatan melalui pola hidup bersih dan sehat,” paparnya.
Sementara itu Kabid SD pada Disdik Kota Depok Awang menuturkan, cuaca ekstrem sedang melanda kawasan Kota Depok dan sekitarnya belakangan ini. Empat siswa SMP asal Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), menjadi korban hanyut di Curug Kembar, Kabupaten Bogor.
Peristiwa empat siswa hanyut itu terjadi pada Rabu (12/10) sekitar pukul 15.00 WIB. Mereka saat itu sedang melaksanakan kegiatan latihan dasar kepemimpinan.
Kemudian, para siswa melakukan hiking di kawasan Curug Kembar. Tiba-tiba aliran arus menjadi deras dan keempat korban hanyut terbawa arus.
“Saat melakukan tracking menyeberangi aliran Curug Kembar, tiba-tiba aliran arus deras dari hulu besar, sehingga keempat korban siswa-siswi terbawa arus dan hilang,” ucapnya.
Dinas Pendidikan (Disdik) mengimbau kepada seluruh satuan pendidikan untuk membatasi kegiatan di luar ruangan (outdoor).
“Serta membatasi kegiatan outdoor yang berpotensi membahayakan jiwa,” tandasnya
(kang prabu)