Depok,prabunews.com Belasan siswa SDN Pengasinan 1, Kecamatan Sawangan, mengalami keracunan diduga usai menyantap makanan jenis roti. Berdasarkan informasi di lapangan, kejadian keracunan berawal saat para siswa mengikuti promosi produk roti di sekolahnya.
Dimana produsen roti membagikan rotinya dengan cuma-cuma atau gratis kepada para siswa SDN Pengasinan 1.
Salah satu orang tua siswa, Rosita saat di Polres Metro Depok mengatakan, kejadian ini berawal dari adanya kegiatan promosi makanan berupa roti oleh sales. Diperkirakan ada 500 bungkus roti yang dibagikan ke sekolah tersebut.
Sebelum dibagikan, pihak produsen sudah memeriksa tanggal kadaluarsa roti. Saat itu dipastikan roti yang akan diberikan aman. Roti tersebut pun dikonsumsi siswa, namun ternyata diduga ada yang sudah kadaluarsa dan mengakibatkan mereka mual dan muntah.
“Itu pihak sekolah kedatangan tamu dari salah satu produsen roti. Jadi mereka itu promo sampel dibagi-bagi gratis buat anak sekolah. Sebelum itu pihak sekolah lain juga sudah dibagi-bagiin, tapi kebetulan enggak bermasalah, enggak kadaluarsa,” ujarnya, Rabu (25/01/23).
Dikatakannya, roti yang telah lolos sortir diangkut ke sekolah menggunakan satu mobil yang di dalamnya ada beberapa kardus roti yang sudah kadaluarsa. Roti kadaluarsa tersebut tidak dipisahkan dengan roti yang akan dibagikan ke siswa.
Tak lama setelah siswa makan roti tersebut, belasan siswa muntah dan sakit perut.
“Mereka rebutan ke toilet kemarin. Saat di rumah mereka bilang (ke orang tua) dan kami tanya habis makan apa. Katanya makan roti di sekolah,” katanya.
Karena banyak yang mengalami kejadian serupa, dirinya langsung menghubungi sekolah. Pihak sekolah langsung berkordinasi dengan manajemen roti tersebut. Kedua belah pihak masih melakukan mediasi atas kasus ini.
“Tadi juga pihak produsen roti itu konfirmasi ke sekolah, ketemu sama kita juga,” jelasnya.
Atas kejadian itu, orang tua siswa langsung melapor ke kepolisian. Tim identifikasi dan dokkes Polres sudah ke lokasi sekolah.
“Kami lapor polisi, memang polisi reaksinya cepat, hari itu juga, malam itu juga semua datang, dari Polres Depok. Bagian lab, dokternya semua datang. Paginya tadi kami dihubungi, pihak roti ini bertemu dengan pihak orang tua murid yang terkena korban roti kadaluarsa,” ungkapnya.
Dirinya sudah menanyakan pada produsen roti tersebut. Penjelasan produsen roti, mereka sudah melakukan quality control (QC) roti sebelum dikemas untuk diantar ke sekolah tertera tanggal kadaluarsa 27 Januari.
“Guru sekolah pun sudah memeriksa ketika roti datang ke sekolah dan melihat tanggal kadaluarsa 27 Januari. Belakangan itu ada dari SPG mereka datang, lalu bagi-bagi lagi. Nah di situ lah, pihak dari sekolah juga kecolongan, ada yang kadaluarsa tanggal 22, 23, 24 Januari,” terangnya.
Kapolsek Bojongsari, Kompol Yogi Maulana menambahkan, Tim Inafis Polres Metro Depok telah melakukan olah TKP dan dugaan sementara penyebab para siswa keracunan usai menyantap makanan.
“Info terkini ada sebanyak 13 orang anak-anak yang keracunan dengan gejala diare. Kondisi terkini tidak ada anak-anak yang parah dan sudah ada yang dibawa pulang ke rumah,” ungkapnya.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait dalam penelusuran kejadian dugaan kasus keracunan makanan ini.
kang prabu