Depok,prabunews.com Sedikitnya enam putaran atau U Turun yang ada di sepanjang Jalan Boulevard Grand Depok City Kecamatan Sukmajaya dan Kecamatan Cilodong, akan ditutup besok, Rabu (25/01/23).
Pantauan di lapangan sejumlah persiapan sudah dilakukan salah satunya dengan menandakan tanda X atau silang pada lokasi putaran yang akan ditutup. Salah satunya putaran di depan Gedung Pramuka.
Putaran lainnya yang akan ditutup di depan Sekolah Budi Cendekia atau Al Azhar, putaran sudah ditutup menggunakan pagar besi.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, Eko Herwiyanto kepada wartawan mengatakan, sebanyak enam putaran (U-Turn) di sepanjang Grand Depok City (GDC) ditutup. Pasalnya, tingkat kecelakaan di ruas jalan tersebut cukup tinggi pasca jalan diperbaiki.
“Berawal dari pasca Jalan Raya Boulevard GDC dibangun oleh PUPR Depok, itu kan kondisinya jadi bagus, dan itu memungkinkan pengendara roda dua dan empat memacu kecepatan diatas yang diperbolehkan,” ujarnya, kemarin.
Keenam putaran yang akan ditutup diantaranya di depan PLN, jembatan Mandor Samin, depan Gedung PGRI, depan Al-Azhar, depan Cluster De’Caspia dan depan Lantana.
“Penutupan dimaksudkan untuk meningkatkan keselamatan pengguna jalan dan mengurangi angka kecelakaan di Jalan Boulevard GDC. Penutupan akan dilakukan pada 25 Januari 2023, dan sudah kami lakukan sosualisasi,” katanya.
Eko menyebut, keputusan penutupan putaran tersebut atas kesepakatan bersama pemerintah, kepolisian dan warga. Pihaknya sudah melakukan upaya pencegahan dengan memasang rambu, lampu kedip peringatan hingga pita kejut. Tapi pengendara tidak menghiraukan rambu yang telah dipasang dan kecelakaan masih terus terjadi.
“Kami sudah melengkapi dengan rambu sepanjang Boulevard GDC, terutama di segmen I dari Simpang Melati sampai PLN. Kemudian kami membuat pita kejut di setiap menjelang gerbang cluster dan lampu kedip sebagai peringatan. Tapi masih terjadi kecelakaan yang terjadi di ruas tersebut karena banyak yang tidak hiraukan batas maksimal kecepatan dan kurang hati-hati” jelasnya.
Setelah melalui proses evaluasi dan mendengar masukan dari sejumlah pihak, akhirnya diambil keputusan untuk melakukan penutupan. Bahkan warga sepakat mendukung penutupan tersebut.
“Dari hasil keputusan (bersama) adalah mengurangi U-Turn yang ada dari yang eksisting saat ini 13 sepanjang simpang PLN KSU sampai sektor Melati, yang kami evaluasi berkurang enam menjadi (sisa) tujuh putaran,” terangnya.
Dalam mengambil keputusan, pihaknya melibatkan banyak pihak serta kajian yang matang. Tiap putaran dilakukan kajian dan diskusi hingga diputuskan putaran mana saja yang ditutup. Pihaknya juga mempertimbangkan mobilitas warga sehingga tidak menutup semua putaran.
“Itu evaluasi dari U-Turn ke U-Turn kami diskusikan, tidak ujug-ujug dikurangi. Saat ini tahap sosialisasi. Semenjak kami rapat, kami tinjau di lapangan, kami sepakati ada enam U-Turn yang kami tutup. Kami sosialisasikan pada masyarakat melalui camat, lurah, sosmed dan media luar ruang. Hasil pengambilan keputusan atas dasar bersama dan ini juga aspirasi warga,” pungkasnya.
kang prabu