Usai deklarasi Anies sebagai capres Nasdem marah soal julukan Nasdrun

Berita210 Dilihat

 

 

 

 

Depok prabu news com  Ketua Pemenangan Pemilu DPP NasDem Effendy Choirie menyatakan tidak mempersoalkan sebutan ‘Nasdrun’ yang belakangan ramai di media sosial usai partainya mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi calon presiden (capres) 2024.

“Enggak apa-apa. Dalam hidup ini tidak bisa cari orang baik semua. Pasti ada orang tukang usil, iri, dengki, sirik, sombong, tukang fitnah, merasa benar sendiri, dan lain-lain. Itu memang warna dunia,” katakata sosok yang akrab disapa Gus Choi itu saat dihubungi, Selasa (11/10).

Menurutnya julukan itu hanya warna kehidupan karena semua kebijakan yang diambil pasti memiliki akibat.

Namun, dia berkata narasi positif ataupun negatif juga mencerminkan hati dan pikiran orang atau kelompok yang menyampaikan sebutan tersebut.

“Karena itu, bagi NasDem enggak ada masalah. Omong apapun mereka, buruk atau baik berakibat pada mereka sendiri,” ucap Gus Choi.

Ia memastikan NasDem akan terus melangkah sesuai dengan keyakinan dan pilihan politiknya.

“Setelah itu silakan rakyat yang memilih dan kita buktikan hasil Pemilu 2024,” tuturnya.

Polusi Udara Politik
Terpisah, Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi menyatakan bahwa istilah-istilah cebong, kampret, kadrun, hingga ‘Nasdrun’ menyebabkan polusi dan udara yang membuat kehidupan politik di Indonesia jadi pengap, tidak sehat, dan tidak mencerdaskan.

Menurutnya, istilah tersebut adalah bentuk framing yang destruktif dan menjadi racun yang mengotori otak dan pemikiran masyarakat Indonesia.

Dia berpendapat istilah-istilah itu membuat kompetisi elektoral di Pilpres 2024 mendatang mengarah ke kompetisi kalah dan menang yang paling vulgar alias zero sum game.

Penggunaan istilah tersebut juga akan mempertebal politik identitas agama demi peningkatan elektoral.

“Menang jadi arang kalah jadi abu atau seperti kata pemikir Thomas Hobbes, manusia bagai serigala yang memakan atau menikam sesama manusia,” ucapnya.

Viva menegaskan PAN menolak gaya politik identitas seperti penggunaan sebutan ‘Nasdrun’.

Perkara pilihan politik ditegaskan Viva sebagai hak asasi.

Orang bebas memilih meski dilatari kesamaan primordial berdasarkan suku, agama, ras, etnis, atau budaya.

“Tetapi jangan memasukkan perbedaan primordial itu untuk alat politik dalam rangka menjelekkan, memfitnah, hate speech dari figur tertentu untuk tujuan meningkatkan elektoral. PAN menentang dan menolak gaya dan cara politik identitas seperti ini,” katanya.

Sebutan ‘Nasdrun’ menghiasi jagat media sosial tak lama setelah NasDem mendeklarasikan Anies sebagai capres yang bakal diusung di Pilpres 2024.(kang prabu)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *