DEPOK PRABU NEWS.COM Wali Kota Depok, Mohammad Idris menargetkan target janji kampanye hingga 2025 mendatang selesai hingga 90 persen. Pasalnya, pihaknya tak mungkin menyelesaikan janji kampanye yang telah tertuang dalam RPJMD dikarenakan pemangkasan masa jabatan.
“Memang belum selesai semua di tahun itu, terutama posyandu yang berkaitan dengan pembelian lahan, ini yang menjadi masalah. Selain itu, data posyandu yang datang ke kami tidak sesuai dengan data yang kami miliki, ternyata lebih banyak pengajuannya, ada yang satu RW pengajuannya dua posyandu,” ujar Idris usai membuka Musrenbang RKPD Kota Depok Tahun 2025 dan RPJPD 2025-2045, Kamis (18/04/24).
Dikatakannya, hingga 2025 nanti yang sudah terealisasi untuk pembelian lahan sebesar 60 persen, namun tahun 2026 tetap dianggarkan.
“Kami sudah konsultasi ke Kemendagri bahwa realisasi RPJMD 2021-2026 tidak akan diperketat pemenuhan programnya karena terpotong pilkada. Namun saya akan fatsun pada janji kampanye 90 persen akan terealisasi sampai 2025,” paparnya.
Dikatakannya, Musrenbang tingkat kota dilaksanakan untuk membahas berbagai agenda strategis, yang telah digagas dan diskusikan oleh seluruh pemangku kepentingan heptahelix atau tujuh (7) aktor pembangunan, yang dimulai dari perumusan isu strategis, Kongko Pembangunan, Musrenbang Anak, Kongko Lansia, Rembuk RW, Kelurahan, Kecamatan, Forum Perangkat Daerah, dan Forum Kemitraan.
Berkaitan dengan kondisi saat ini dan perkiraan tahun 2025, setidaknya ada dua belas (12) isu strategis pembangunan Kota Depok, yaitu: UMKM, Pengangguran, Investasi dan Pariwisata, Ekonomi kreatif dan Media-art, Ketahanan Pangan, Stunting, Kemiskinan, Ketahanan Keluarga, Smart Governance, Transportasi, Persampahan dan Banjir.
Sementara itu Ketua DPRD Depok, H TM Yusufsyah Putra mengatakan, perencanaan pembangunan daerah pada prinsipnya bertujuan untuk mewujudkan pembangunan daerah dalam
rangka peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik dan daya saing daerah.
“Kami berharap agar seluruh peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menggali ilmu terkait perencanaan yang disampaikan oleh narasumber guna mewujudkan pembangunan daerah yang berorientasi pada peningkatan pelayanan publik dan daya saing daerah,” pungkasnya.
kang prabu