Jakarta Depok prabu news com, Seorang wanita membawa pistol dan mencoba menerobos Istana Negara pada Selasa (25/10/2022).
Direktur Pencegahan BNPT R Ahmad Nurwakhid mengatakan pihaknya mendalami dugaan adanya jaringan terorisme terkait insiden tersebut.
BNPT sedang melakukan koordinasi intensif dengan aparat penegak hukum untuk memastikan apakah pelaku bagian dari jaringan terorisme atau pelaku tunggal,” terangnya, seperti dikutip dari Antara, Kamis (27/10/2022).
Adapun wanita tersebut diketahui bernama Siti Elina dan tinggal di kawasan Koja, Jakarta Utara.
Berdasarkan hasil penelusuran BNPT, Siti Elina memiliki pemahaman yang radikal.
Dia juga merupakan pendukung ormas radikal, yakni HTI dan sering mengunggah propaganda khilafah di akun media sosialnya.
Nurwakhid menuturkan pihaknya terus melakukan pendalaman terhadap profil dan motif pelaku.
Hal itu sebagai upaya untuk mendapatkan informasi yang akurat terkait ada tidaknya keterkaitan dengan aktor-aktor lainnya.
Menurut Nurwakhid, aksi wanita tersebut mengingatkan pada ancaman bom di Istana Negara pada 2016 yang dilakukan wanita bernama Dian Yuli Novi
Selain itu, aksi serupa juga sempat terjadi pada tahun 2021 saat wanita bernama Zakiah Aini menyerang Mabes Polri.
Untuk itu, BNPT telah mewaspadai tingkat kerentanan perempuan direkrut sebagai pengantin oleh kelompok teroris.
Nurwakhid mengatakan, perempuan dalam jaringan teroris kini tidak lagi hanya menjadi aktor pendukung dan simpatisan, namun sudah menjadi pelaku atau martir.
Dia menyebut pemanfaatan wanita dalam aksi terorisme memang tren baru.
Khususnya dilakukan oleh ISIS baik dengan jaringan maupun lone wolf yang tidak terikat komando dan jaringan.
Nurwakhid menjelaskan BNPT telah berupaya meminimalisir keterpaparan perempuan dalam jaringan dan aksi terorisme dengan cara melibatkan perempuan sebagai agen perdamaian. Pihaknya berupaya memberikan pencerahan kepada kaum ibu karena kelompok tersebut menjadi salah satu sasaran potensial jaringan terorisme (kang prabu)